Pages

Subscribe:

Monday, January 14, 2013

3 Hal Yang Sering Dipikirkan Balita

balita berpikir sesuatu

Balita memang tidak dipungkiri menjadi elemen yang penting dalam segi fase pertumbuhan anak dari sepasang suami istri. Pada fase balita ini anak-anak akan menjadi semakin cerewet, semakin aktif, dan semakin banyak ingin tahu meskipun terkadang kita tidak mengetahui apa yang mereka pikirkan. Tak segan beberapa Ibu di dunia ini merasa penasaran tentang hal apa sajakah yang sedang dipikirkan oleh balita mereka saat berada dalam pangkuannya. Terkadang mereka bertanya “sebenarnya, apa yang sedang kau pikirkan, nak?”

Ternyata jawaban tentang hal apa sajakah yang dipikirkan oleh balita telah terjawab oleh penulis buku “The Philosophical Baby” yang bernama Alison Gopnik. Ia menyatakan bahwa otak bayi bekerja lebih keras daripada apa yang kita kira sebelumnya, nampaknya juga persepsi tentang pikiran bayi masih tidak menjangkau pikiran anak yang lebih dewasa juga harus dihilangkan. Gopnik menyatakan juga bahwa sejak 20 tahun lalu, para ilmuwan mengira bayi itu egosentris dan tidak logis, namun pada kenyataannya penelitian saat ini menemukan bahwa di dalam banyak aspek ternyata balita tahu, belajar, dan berpengalaman lebih banyak daripada orang dewasa.

Apa Sih Yang Ada Di Pikiran Balita? 


Hal pertama yang diketahui Perpustakaan Kesehatan mengenai hal yang dipikirkan balita adalah ternyata mereka telah mengerti anda sejak dini. Selama ini banyak pihak yang mengira bahwa balita tak bisa memahami pikiran orang lain hingga berusia 7 tahun, namun penelitian membantah pernyataan itu dengan menegaskan bahwa sejak usia 7 bulan balita sudah mulai memahami orang lain. Contohnya jika orang lain menggapai sebuah benda, maka itu artinya ia akan memegangnya.

Hal kedua yakni balita mengetahui bahwa teman khayalan itu tidak ada. Memang 70% anak-anak selalu memiliki teman khayalan untuk pamahaman lebih pada dunia. Namun pada usia 3 atau 4 tahun, mereka mulai mengerti bahwa teman khayalan itu tidak nyata namun mulai memahami orang lain yang lebih nyata dalam pandangan mereka.

Yang terakhir adalah mereka selalu berpikir untuk mendapatkan jawaban atas segala pertanyaan yang mereka lontarkan, bahkan kebutuhan mereka akan jawaban sama halnya kebutuhan tanaman pada air, sangat butuh! Jadi bagi anda para orang tua, jika balita anda menanyakan “Mengapa, mengapa, dan mengapa?” sebenarnya maksdunya bukan untuk mengganggu anda, melainkan mereka memang memiliki hasrat bertanya yang sangat tinggi. Maka dari itu kita sebagai orang dewasa harus sabar dalam menjawab karena kitalah sumber bagi mereka mendapatkan ilmu baru.

 Perpustakaan Kesehatan

0 comments:

Post a Comment