Pages

Subscribe:

Sunday, January 13, 2013

Hubungan Antara TBC Dan HIV/AIDS

Hubungan Antara TBC Dan HIV/AIDS


TBC merupakan salah satu penyakit penyebab kematian pada penderita penyakit HIV/AIDS di dataran benua Afrika. Bahkan di Amerika, sekitar 63% penderita HIV juga terinfeksi bakteri TBC.

Penderita penyakit HIV/AIDS memiliki daya tahan tubuh yang sangat rendah. karena virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh mereka. Resikonya, selemah apa pun sel penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh karena sistem kekebalan tubuhnya sudah tidak bisa menangkal, akan mudah menyerang. Apalagi terhadap serangan bakteri TBC yang sangat kuat, pasti akan sangat mudah sekali. Dia pasti akan menjadi penderita penyakit TBC aktif yang parah. Dan tak heran, penyakit ini akhirnya membawa mereka pada kematian.

Untuk mengatahui indikasi terserangnya penyakit dalam tubuh tubuh pasien HIV/AIDS dapat dilakukankan dengan tes tuberculin dan juga tes darah sedini mungkin. Hal ini harus terus dilakukan karena mereka merupakan kalangan yang berisiko tinggi terkena infeksi bakteri penyebab penyakit TBCkarena rentannya tubuh oleh virus HIV. Tak hanya untuk mencari peyakit TBC aktif, namun tipe dari TBC lain-pun harus selalu dipantau.

Pencegahan TBC Pada Penderita HIV/AIDS 


Pencegahan TBC pada penderita HIV/AIDS dilakukan dengan program multidrug resisten TBC (MDR TBC). Obat yang diberikan ada dua jenis, yaitu isoniasid dan juga rifampin. MDR TBC adalah sebuah program pengobatan yang sangat sulit. Program ini juga sangat fatal dan juga beresiko pada kematian. Namun demi kesembuhan para penderita penyakit TBC pada penderita HIV/AIDS, metode pengobatan ini harus tetap diterapkan.

Sebagai bentuk kelanjutan dari program MDR TBC, di Amerika ada program pencegahan TBC yang cukup ekstrim. Namanya adalah directly observed therapy (DOT). Yaitu sebuah pencegahan/pengobatan bagi perawat pasien kasus TBC agar selalu sehat. Pengonsumsian obatnya dilakukan dengan pengawasan secara langsung yang jelas tidak sembarangan.

Penderita HIV/AIDS juga mendapatkan pengawasan yang ketat. Hal ini tentu saja agar penderita HIV AIDS tidak terancam mati akibat komplikasi penyakit TBC di kemudian hari, bagaimanapun jelas mencegah lebih baik daripada mengobati!

Perpustakaan Kesehatan

0 comments:

Post a Comment