Pages

Subscribe:

Thursday, December 27, 2012

Cara Penularan Penyakit AIDS

penularan penyakit aids

AIDS disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Terdapat 2 jenis HIV, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Keduanya menyebabkan AIDS, tetapi pada infeksi HIV-1, AIDS timbul lebih cepat. HIV berkembang biak di sel limfosit yang disebut CD4 (limfosit T). Penularan HIV terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, dan dari ibu hamil ke bayinya.

Efektivitas penularan paling tinggi adalah melalui transfusi darah. Sekitar 90% penerima transfusi darah yang tercemar HIV akan tertular. Risiko penularan melalui hubungan seksual berkisar antara 1% sampai 1‰ setiap kali berhubungan seksual dengan pasangan HIV positif. Resiko penularan ibu hamil HIV positif ke bayinya berkisar 15 sampai 40%.Salah satu cara penularan yang sekarang ini semakin penting di Indonesia adalah penggunaan jarum suntik bersama di kalangan pecandu narkotika.

Jumlah kasus infeksi HIV serta AIDS baru pada akhir tahun 1999 meningkat tajam karena tingginya angka HIV positif pada pecandu narkotika suntikan. Kebiasaan mereka dalam menggunakan jarum suntik bersama dan jarum yang tidak steril pada pecandu narkotika suntikan menyebabkan kelompok ini rentan terhadap penularan hepatitis C dan HIV. Perpustakaan Kesehatan mengetahui bahwa penelitian pendahuluan di Jakarta mendapati jika kelompok pecandu narkotika suntikan 60% positif hepatitis C serta sekitar 10% positif HIV.

Mengetahui Cara Pencegahan Penularan AIDS 


Pencegahan penularan HIV dan AIDS dapat dilakukan pendekatan yang digunakan dengan upaya penyuluhan untuk mempertahankan prilaku tidak berisiko serta penggunaan kondom untuk mencegah penularan melalui hubungan seks. Sedangkan pencegahan di kalangan pengguna narkotika suntikan adalah dengan pendekatan harm reduction, yaitu upaya untuk mengurangi penularan penyakit melalui jarum suntik dengan cara membagikan jarum suntik steril serta mengajarkan prinsip-prinsip sterilisasi.

Untuk mencegah penularan dari ibu hamil positif ke bayinya dapat dilakukan pemberian obat antiretroviral azidotimidin (AZT) dan seksio sesaria. Pendekatan agama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia juga merupakan pendekatan yang penting karena dengan mengingatkan ajaran agama dan nilai-nilai budaya diharapkan perilaku hubungan seks yang berisiko dapat dikurangi begitu juga dengan penggunan narkotika. Pendekatan agama dan kesehatan hendaknya dijalankan saling melengkapi. Dengan demikian upaya pencegahan penularan dapat dilakukan secara lebih menyeluruh.

Perpustakaan Kesehatan

0 comments:

Post a Comment