Pages

Subscribe:

Saturday, December 22, 2012

Gampang Lapar Tak Baik Untuk Kesehatan Otak

gampang lapar tak baik bagi kesehatan otak kita

Gizi setiap orang memang berbeda-beda takarannya masing-masing, salah satunya ditentukan dari gampang atau tidaknya seseorang itu memasukkan makanan ke dalam tubuh mereka. Baru-baru ini, orang yang gampang lapar bukan lagi merupakan salah satu ciri-ciri orang yang mudah gemuk atau bisa disebut mempunyai resiko kelebihan berat badan yang lebih tinggi dari pada orang yang sering merasa kenyang. Rupanya asumsi tersebut sekarang ini telah dihapus dengan hasil penemuan oleh sebuah studi yang menyatakan bahwa orang yang gampang merasa lapar seperti pada anak kecil akan mengalami penurunan kognitif lebih lambat saat menghadapi hari-hari tuanya nanti dari pada orang yang selalu merasa kenyang. 

Hasil studi ini telah di publikasikan dalam jurnal Neurologi dimana dalam penelitiannya melibatkan 6.158 orang dengan usia rata-rata 75 tahun yang tinggal di Chicago dengan hidup yang susah. Dan hasil yang diperoleh tak diduga oleh sang peneliti Lisa L. Barnes, Ph.D. karena pada studi lainnya telah menunjukkan bahwa orang-orang yang hidupnya susah saat masih belia justru lebih cenderung mengalami masalah seperti penyakit jantung, gangguan mental dan juga penurunan fungsi kognitif yang lebih rendah dibandingkan orang yang semasa kecilnya hidup dengan kualitas gizi yang cukup.

Menyembuhkan Pasien Gangguan Jiwa Dengan Terpai Bakar Otak 


Jika di Chicago seorang mahasiswa meneliti tentang kesehatan otak yang dipengaruhi oleh kualitas gizi, beda halnya dengan seorang dokter di China yang nekat menerapkan sebuah terapi bakar otak untuk mengobati gangguan jiwa. Jika dipikir secara logika, mungkin hanya orang-orang dengan gangguan mentallah yang bersedia untuk menerapkan terapi bakar otak. Tapi di negeri dengan penduduk terpadat didunia tersebut membakar sel-sel otak untuk menyembuhkan pasien gangguan mental itu memang nyata adanya.

Meski terapi tersebut masih bersifat medis, namun sampai saat ini di kalangan para ahli, hal tersebut masih menjadi suatu yang kontroversial karena prosedurnya disebut Ablasi Nucleus Accumbens yang mana kegiatan membakar otak hanya berfungsi memproses kesenangan dan prosedur tersebut sudah pernah dilarang pada tahun 2004 silam. Namun meski begitu masih terdapat rumah sakit yang tetap menerapkan terapi tersebut.

Perpustakaan Kesehatan

0 comments:

Post a Comment