Pages

Subscribe:

Tuesday, December 25, 2012

Keadaan Psikofisiologis Pada Penderita Gangguan Jantung Fungsional

waspadai Penyakit Jantung

Jantung adalah organ yang saat ini mempunyai peranan yang paling penting dalam kelangsungan hidup manusia. Peranan penting dalam gangguan jantung itu sendiri adalah sistem saraf autonom yakni terutama saraf simpatisnya yang terbentuk akibat gangguan psikis baik secara langsung mempengaruhi sistem dari kardio vaskular maupun melalui jalur lainnya.

Peranan sistem autonom pada jantung yakni stimulasi saraf simpatik akibat stres psikis di samping melalui mekanisme dari neurohumoral. Secara langsung dapat menyebabkan peningkatan kontraksi miokard sehingga denyut jantung meningkat. Keadaan ini akan meningkatkan konsumsi dari oksigen, sementara aliran darah koroner akan menurun akibat dari vasospasme koroner. Untuk mempertahankan aliran darah koroner yang cukup itu akan diimbangi dengan vasokontriksi dari arteriol sistemik. Vasokontriksi arteriol tersebut dapat mengganggu fraksi ejeksi ventrikel.

Hubungan Gangguan Psikis dan Penyakit Jantung


Penyakit Jantung, berdasarkan penelitian dan kenyataan klinis dapat dihubungkan dengan gangguan psikis yang dapat di gambarkan sebagai berikut :

  • Gangguan pada jantung bisa merupakan gangguan fungsional.
  • Pasien yang mengalami sakit ajntung akan diikuti oleh perasaan tidak enak(dysoria).
  • Gangguan psikis merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner.
Gangguan psikis selain dapat menyebabkan gangguan jantung fungsional, juga dapat menyebabkan gangguan jantung organik. Berbagai macam penelitian diketahui oleh Perpustakaan Kesehatan telah dilakukan untuk membuktikan hubungan antara gangguan psikososial seperti ketidakpuasan dalam hidup, tipe kepribadian, stres akut, dan faktor-faktor sosial budaya dengan penyakit kardiovaskular seperti PJK dan hipertensi.

Stres yang tinggi menyebabkan kejadian infark miokard (IM) yang lebih tinggi. Pada penelitian epidemiologi selama 20 tahun pada wanita dengan faktor-faktor resiko koroner lain didapatkan korelasi yang nyata antara pasien yang mempunyai gejala anksietas dan atau depresi akibat stresor psikososial dengan timbulnua PJK.

Faktor-faktor psikososial, keadaan stres dapat menyebabkan angina pektoris, menimbulkan awitan IM prematur dan memicu timbulnya IM. Secara lagsung dibuktikan dari beberapa laporan kasus bahwa IM terjadi sesaat setelah adanya stresor psikososial dan angiografi koroner pasien-pasien ini tidak menunjukkan penyempitan koroner yang nyata. Pada pasien gangguan psikis seperti anksietas panik, dapat ditemukan adanya polaps katup mitral yang secara klinis tidak membahayakan.

Perpustakaan Kesehatan

0 comments:

Post a Comment