Pages

Subscribe:

Wednesday, December 26, 2012

Kemoterapi Untuk Penyakit Kanker

Pemberian Kemoterapi pada penderita kanker

Kanker dapat dikurangi dengan pemberian kemoterapi yang didasarkan pada siklus pertumbuhan dan pembelahan sel, sifat sel kanker itu sendiri yang berbeda dari sel normal, dan sasaran yang dapat dicapai. Kemoterapi bersifat sistemik dan hanya dihalangi oleh pembatasan anatomik pasca bedah dan efek radiasi, dan pengaruhnya tetap ada walaupun tumor sudah menyebar. Dalam jaringan tubuh selalu didapatkan sejumlah sel yang sedang berada dalam siklus membelah diri (proliferasi). Pada jaringan yang terkena kanker, jumlah sel yang berada dalam siklus membelah diri ini jauh lebih besar. Aktivitas sel yang tengah membelah diri ini umumnya tertinggi saat kanker tersebut masih kecil dan makin menurun dengan membesarnya volume jaringan kanker tersebut.

Khasiat obat anti kanker sebagian besar merupakan obat sitostatik yang disebabkan oleh kemampuan obat-obat tersebut dalam menghambat pembentukan DNA dalam sel. Seperti diketahui, DNA mempunyai dua fungsi penting, yaitu sebagai lahan bagi duplikasi dirinya dan pembentukan RNA untuk sintesis protein.

Pemberian kemoterapi direncanakan berdasarkan hasil pengamatan terhadap perbedaan-perbedaan dalam reaksi sel tumor dan sel normal terhadap obat sitostatik, zat anti-neoplastik terutama efektif dalam fase pertumbuhan sel, pada saat mana terjadi rangkaian peristiwa menuju pembelahannya. Hal ini mendasari pertimbangan para ahli dalam pemberian kemoterapi kanker. Pemahaman mengenai sitostatik dan dasar pemakaiannya memerlukan pengertian akan siklus sel, yaitu rangkaian kejadian yang terjadi pada pembelahan sel atau mitosis.

Beberapa Konsep Cara Pemberian Kemoterapi Kanker 


Pemberian kemoterapi direncanakan berdasarkan hasil pengamatan terhadap perbedaan-perbedaan dalam reaksi sel tumor dan sel normal dengan obat sitostatik. Prognosis dan kemungkinan sembuh membutuhkan pengobatan yang agresif, sungguh pun diketahui risiko akan komplikasi dan morbiditas akibat pengobatan itu sendiri besar.

Sekarang ini semakin sering digunakan pendekatan multidispliner bentuk tim/kelompok dengan modalitas terapi yang terdiri dari kombinasi antara pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Kerjasama yang erat mutlak diperlukan untuk mencapai efektivitas maksimal dan menghindari tumpang tindihnya berbagai toksisitas. Kemoterapi bersifat sistemik dan hanya dihalangi oleh pembatasan anatomik pasca bedah dan efek radiasi, dan pengaruhnya tetap ada walaupun tumor sudah menyebar.

Perpustakaan Kesehatan

0 comments:

Post a Comment