Flu burung pada awal tahun 2011 nampaknya bukan tahun yang dinilai sebagai tahun yang menggembirakan untuk para peternak unggas. Di daerah Surabaya Barat virus flu burung dikabarkan sedang mewabah. Atas hal itu, Dinas Pertanian bidang peternakan kota Surabaya menerima laporan warga adanya 96 ekor ayam mati secara mendadak. Insiden ini sontak membuat para warga sekitar merasa sangat waspada akan gejala virus flu burung ini menular ke manusia.
Hasil dari yang telah diteliti oleh Perpustakaan Kesehatan lewat rapid test menyimpulkan bahwa puluhan ekor yang mati positif terkena virus flu burung. Kejadian ini tepat berada di Kelurahan Genting, Asemrawa, Surabaya Barat, Jawa Timur. Sontak warga sekitar menjadi waspada akan penyebaran virus ini dan lebih berhati-hati ketika kontak langsung dengan kandang unggas, ayam, dan beberapa hewan lainnya yang tergolong unggas. Penyebaran virus ini dinyatakan sangat cepat karena seperti yang sebelumnya diketahui bahwa flu burung lebih kejam dari pada HIV/AIDS.
Flu Burung Masih Menjadi Mimpi Buruk Bagi Peternak
Akibat dari insiden tersebut, meski telah tertangani dengan sangat sempurna, para warga tentunya masih terngiang dengan jelas atas virus tersebut juga bisa memakan banyak korban jiwa. Maka warga setempat saat ini lebih berhati-hati untuk tetap menjaga kondisi kandang hingga perabotan hewan ternak lainnya. Selain itu, penjagaan indikasi flu burung juga diterapkan pada asupan makan unggas yang memang harus diperbaharui tanpa harus ditinggal hingga berminggu-minggu, karena atas hal ini juga virus flu burung juga bisa timbul.
Tak hanya dikalangan warga sekitar, ini juga merupakan himbauan bagi para peternak yang berkerja setiap harinya berhubungan langsung dengan unggas. Hal ini patut untuk diperhatikan ketika pihak Departemen Kesehatan memberikan sebuah langkah-langkah pemberian perawatan pada unggas agar tidak terjadi hal-hal yang memang tidak diinginkan seperti kembalinya virus flu burung ditengah kehidupan mereka.
Perpustakaan Kesehatan
0 comments:
Post a Comment